#SengkuangMUDA | Dalam rangka memperingati dan memeriahkan rangkaian menyambut tahun baru Islam, Pemerintah Desa Sengkuang mengajak warga untuk melemang.
Melemang sendiri merupakan salah satu warisan budaya yang dirrwariskan oleh nenek moyang terdahulu setiap memasuki bulan Muharram atau awal tahun baru dalam kalender hijriyyah.
Selain untuk memeriahkan dan mensyiarkan syiar Islam di Desa, tradisi ini juga sebagai ajang silaturahim dan saling tolong menolong antar warga serta tentunya pertanda bahwa sudah pergantian tahun baru Hijriyyah.
“Salah satu konsen program Pemerintah Desa Sengkuang adalah menjaga dan melestarikan warisan budaya yang diwariskan oleh nenek moyang kami dulu. Ya diantaranya tradisi melemang ini.” ujar Jamhari, S.H Kepala Desa Sengkuang.
“Kami tidak mau nanti generasi milinial Sengkuang tidak tahu tentang melamang atau pun warisan-warisan budaya yang lain. Karena warisan budaya itulah yang bisa kita banggakan dan tak ternilai harganya. Kalau bukan kita yang merawat dan melestarikan siapa lagi?” tambahnya.
Dalam rangkaian melamang ini, biasanya puncak acaranya nanti akan bersama-sama ke Masjid Desa membawa lemang dan juga air kopi lalu bertukar lemang untuk dimakan bersama-sama.
“Puncak tradisi melemang ini akan kami adakan di Masjid Riyadhusholihin Desa Sengkuang dengan mengadakan ceramah Agama tentang tahun baru Hijriyyah. Dan nanti pastinya ditutup dengan makan lemang bersama-sama.” kata Herwansyah Kasi Pelayanan Desa.
“Kami menghadirkan salah satu peceramah muda lulusan Turki dan juga seorang Hafidz 30 Juz Al-Qur’an. Semoga apa yang beliau sampaikan nanti bisa menjadikan Desa Sengkuang dan juga tentunya masyarakat menjadi lebih baik lagi di tahun 1446 H ini.” kata Halim Nashirudin selaku Ketua Lembaga Adat menambahkan.
(Sengkuang | 12 Juli 2024)